Sabtu, 26 Januari 2008

Mestakung: Renungan Menuju Sang Juara

Mestakung: Renungan Menuju Sang Juara

Zainal Abidin, S.Pd


Membaca buku Mestakung karya Yohannes Surya (YS), sangat mengesankan. Menarik banget buku ini. YS dkk ternyata harus melalui perjuangan yang sangat berat untuk membawa Indonesia meraih juara di arena Olimpiade Fisika Internasional tahun 2006 di Singapura. Salut deh! Terutama dengan cerita awal mula keikutsertaan Indonesia di ajang ini pada tahun 1993 di Amerika. Waktu itu YS sedang menyelesaikan Ph.D di negara yang sama. Beliau memaksakan diri untuk menghadirkan lima orang peserta dari Indonesia ke Amerika. Padahal ada beberapa syarat keikutsertaan yang saat itu pasti tidak dapat dipenuhi oleh tim Indonesia, terutama adalah: negara yang mengirimkan wakilnya untuk pertama kali, sebelumnya harus menjadi pengamat even ini sebanyak tiga kali penyelenggaraan. YS tidak memberitahukan permasalahan ini kepada kelima calon peserta tersebut. Namun masih ada kesempatan bagi Indonesia jika dapat melobi salah satu anggota senior dari panitia penyelenggara. Saya lupa namanya, seorang profesor. Untuk lobi ini, YS mengajak kelima calon peserta untuk menemui orang yang bersangkutan. Beliau menunjukkan bahwa tim Indonesia telah berjuang keras untuk ikut serta dalam even ini. Hal ini membuat sang profesor terkesan dan menyetujui keikutsertaan Indonesia. Top!
Singkat cerita, YS dkk melaksanakan training untuk kelima peserta tersebut dengan dana yang seadanya. Beruntung ada banyak orang Indonesia yang tinggal di sana yang bersedia mendukung kegiatan ini. Bahkan ada yang sampai membantu memasak makanan untuk peserta. Di even ini Indonesia berhasil memperoleh beberapa honorable mention.
Mestakung sendiri adalah semacam filosofi hidup yang diyakini YS. Mestakung = Semesta Mendukung. YS menganjurkan kita menerapkan filosofi ini ketika mencitacitakan sesuatu. Ketika kita berupaya dengan sangat keras, maka secara alami segala hal di sekitar kita akan mulai mendukung kita. Seperti ada keberuntungan yang terus menerus datang untuk melapangkan jalan kita. Menurut YS, ini bukanlah keberuntungan, Mestakung adalah hal yang alami.
YS memberi kunci sederhana bagi kita dalam menerapkan Mestakung, yaitu: KriLangKung. Singkatan yang juga aneh… Krilangkung = Kritis, Melangkah, Tekun. Untuk mendapatkan Mestakung ada tiga langkah yang harus dilakukan:
1. Kritis. Tempatkan diri kita pada kondisi kritis. Maksudnya adalah: tidak ada pilihan selain berhasil. Pengalaman tim Indonesia dalam Olimpiade Fisika 1993 adalah contoh praktik ini. YS menempatkan dirinya dalam kondisi kritis dengan memberangkan calon peserta ke Amerika. Padahal saat itu belum ada kepastian mengenai ijin keikutsertaan tim Indonesia. Kondisi kritis ini akan memaksa kita untuk mengeluarkan kemampuan kita yang tersembunyi
2. Langkah. Melangkah meskipun hanya setapak. Tiap langkah menuju cita-cita adalah berarti. Karena itu kita harus melangkah.
3. Tekun. Kita harus yakin dalam melangkah. Hambatan dan kegagalan kemungkinan besar akan kita temui. Namun kita harus selalu persistent
YS dkk telah mempraktikan filosofi tersebut. Buku Mestakung memuat semua pengalaman dan filosofi tersebut dengan sangat menarik.

Tentang Bekerja

Tentang Bekerja










Iyan Ibrani, S.Pd


Saya menemukan bahwa dalam bekerja:
• Kita harus mampu bekerja tulus penuh rasa syukur.
• Kita harus mampu bekerja benar penuh rasa tanggungjawab.
• Kita harus mampu bekerja tuntas penuh integritas.
• Kita harus mampu bekerja keras penuh semangat.
• Kita harus mampu bekerja serius penuh kecintaan.
• Kita harus mampu bekerja cerdas penuh kreativitas.
• Kita harus mampu bekerja tekun penuh keunggulan.
• Kita harus mampu bekerja paripurna penuh kerendahan hati.

Dalam bekerja mestinya punya etos:

Etos 1. Kerja adalah rahmat: Aku bekerja tulus penuh rasa syukur.
Etos 2. Kerja adalah amanah: Aku bekerja benar penuh rasa tanggungjawab.
Etos 3. Kerja adalah panggilan: Aku bekerja tuntas penuh integritas.
Etos 4. Kerja adalah aktualisasi: Aku bekerja keras penuh semangat.
Etos 5. Kerja adalah ibadah: Aku bekerja serius penuh kecintaan.
Etos 6. Kerja adalah seni: Aku bekerja cerdas penuh kreativitas.
Etos 7. Kerja adalah kehormatan: Aku bekerja tekun penuh keunggulan.
Etos 8. Kerja adalah pelayanan: Aku bekerja sempurna penuh kerendahan hati

Karena kerja adalah bagian dari kehidupan yang memerlukan: sains, skill (jangan lupa softskill), dan keberanian (strategi) serta taufik-hidayah-rahmat Tuhan.
Ckup dulu.

Rabu, 23 Januari 2008

Fisika Tanpa Rumus

Klik saja ya di sini nich

Selamat Datang di Blog SMAN 3 Bandar Lampung

SMAN 3 Bandar Lampung
Jl. Khairil Anwar 30 Tanjung Karang Pusat,
Bandar Lampung 31556, Lampung
Tel.0721-255600 Fax. 0721-253287

Selamat Datang di Blog SMAN 3 Bandar Lampung

SMAN 3 Bandar Lampung
Jl. Khairil Anwar 30 Tanjung Karang Pusat,
Bandar Lampung 31556, Lampung
Tel.0721-255600 Fax. 0721-253287

Selamat Datang di Blog SMAN 3 Bandar Lampung

SMAN 3 Bandar Lampung
Jl. Khaiirl Anwar 30 Durian Payung, Tanjung Karang Pusat,
Bandar Lampung, Lampung, Indonesia
Tel. 0721-255600 Fax. 0721-253287
email: sman3bandarlampung@gmail.com

Kotak Pesan